Materi Pelajaran Kebugaran Jasmani
Pada kesempatan artikel ini Admin akan membagikan sebuah gosip mengenai materi pelajaran pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan yang tentunya akan Bapak dan Ibu hadapi atau laksanakan yaitu materi mengenai kebugaran jasmani pada jenjang SD MI Sekolah Menengah Pertama MTs MA Sekolah Menengah kejuruan MAK. Hadirnya ringkasan atau rangkuman materi ini Admin harapkan sanggup memperlihatkan manfaat bagi Bapak dan Ibu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Kebugaran ialah suatu keadaan dimana seseorang melaksanakan kiprah atau pekerjaan fisik tidak merasakan kelelahan disaat melakukan pekerjaan atu tugas tersebut. Kebugaran jasmani akan diperoleh apabila seseorang melakukan latihan rutin dan berkesinambungan. Kebugaran akan mempengaruhi terhadap kinerja sehingga tidak akan cepat merasa lelah. Siswa SD identik dengan tamat masa kasak-kanak (late childhood) yang berusia sekitar 6-12 tahun atau masa usia sekolah yang diketahui mempunyai keinginan untuk selalu ingin bergerak. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani makin tepat dan baik. Latihan kebugaran aerobik merupakan salah satu alternatif untuk membantu dalam meningkatkan kebugaran jasmani anak sehingga dapat memenuhi kebutuhannya untuk selalu bergerak dan mengukuti segala aktivitas. Anak merupakan tunas bangsa yang sedang tumbuh dan berkembang sehingga menjadiharapan sebagai generasi penerus di masa akan datang.
Kebugaran fisik atau kebugaran jasmani ialah suatu keadaan dimana seseorang melaksanakan kiprah atau pekerjaan fisik dan tidak mencicipi kelelahan disaat melaksanakan pekerjaan atau kiprah tersebut. Kebugaran sangat bermanfaat untuk menyiapkan anak sebagai calon penerus bangsa. Latihan kebugaran aerobic merupakan salah satu metode untuk meningkatkan kebugaran jasmani anak. Namun harus diberikan secara teratur dan berkesinambungan serta memperhatikan hukum dalam memperlihatkan beban latihan agar tidak terjadi overload/beban berlebih sehingga latihan sanggup efektif dan efisien. Anak yang mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik akan siap untuk melakukan segala aktivitas fisik maupun berfikir sehingga dimungkinkan dapat meraih prestasi yang optimal di masa kini maupun yang akan datang.
1. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran mempunyai beberapa istilah yang sering dipakai yaitu fitness, kesegaran, dan kesemaptaan. Dari berbagai istilah yang sering digunakan tersebut pada intinya mempunyai pengertian yang sama yaitu meliputi kebugaran jasmani dan rohani. Kebugaran jasmani bekerjasama dengan kebugaran fisik sedangkan kebugaran rohani bekerjasama dengan kebugaran mental, kebugaran sosial, dan kebugaran emosi. Menurut Rusli Lutan kebugaran jasmani dibagi menjadi dua yaitu:
a) Kebugaran jasmani (kesehatan) terdiri dari daya tahan aerobik, kekuatan otot, daya tahan otot, dan flesibilitas/kelentukan.
b) Kebugaran jasmani (performa) terdiri dari power/daya ledak, waktu rekasi, koordinasi, keseimbangan, kecepatan, dan agilitas/kelincahan.
Kebugaran jasmani (yang berkaitan dengan kesehatan) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas (Rusli Lutan,2002:7). Tingkat kebugaran yang baik hanya bisa dicapai apabila dilakukan latihan yang teratur. Kebugaran jasmani sendiri mempunyai beberapa komponen yang harus dibedakan dalam memperlihatkan tujuan latihan. Menurut Djoko Pekik (2000:2) kebugaran yang bekerjasama dengan fisik ialah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luang. Masih menurutnya kebugaran digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1) Kebugaran statis: keadaan seseorang yang bebas dari penyakit dan cacat atau disebut sehat.
2) Kebugaran dinamis: Kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisien yang tidak memerlukan keterampilan khusus.
3) Kebugaran motoris: Kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisien yang menuntut keterampilan khusus.
Dari beberapa pengertian tentang kebugaran maka dapat diambil kesimpulan bahwa kebugaran fisik atau kebugaran jasmani ialah suatu keadaan dimana seseorang melaksanakan kiprah atau pekerjaan fisik dan tidak mencicipi kelelahan disaat melaksanakan pekerjaan atau kiprah tersebut Jadi bugar tidak sama dengan sehat. Seseorang yang merasa sehat belum tentu bugar. Untuk melaksanakan suatu pekerjaan seseorang tidak hanya dituntut sehat tetapi juga mempunyai kebugaran, lantaran seseorang akan sanggup melaksanakan pekerjaan dengan baik apabila tidak dalam keadaan lelah. Ada beberapa laba apabila belum dewasa mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik antara lain:
a. pola makan yaitu dengan mengkonsumsi masakan yang sehat, cukup kuantitas maupun kualitasnya.
b. istirahat yaitu menjaga keseimbangan antara kinerja dan istirahat biar proses recovery atau masa kembali asal berjalan dengan baik sehingga tubuh akan kembali bugar sesudah istirahat
c. berolahraga yaitu melaksanakan olahraga secara teratur, terukur dan sesuai dengan tujuan atau sasaran dari olahraga yang dilakukan. Sehingga dapat secara aman dan efektif meningkatkan kebugaran.
2. Perilaku Siswa Sekolah Dasar
Siswa sekolah dasar identik dengan masa tamat kanak-kanak atau late childhood yang berada pada usia sekitar 6-12 tahun. Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya mengemukakan pada periode ini terjadi perubahan fisik yang menonjol dan hal ini sanggup menjadikan perubahan sikap, nilai, dan perilaku. Pada tamat masa ini terjadi perubahan bentuk fisik yang tampak. Ada yang berbentuk ektomorf, endomorf, dan mesomorf. Ektomorf ialah bentuk badan yang kurus, tinggi dan panjang, endomorf mempunyai bentuk pendek dan gemuk, sedangkan mesomorf mempunyai bentuk yang proporsional atau ideal. Selain itu pada masa ini anak akan lebih bahagia memainkan permainan yang besar menyerupai sepakbola, basket, dan lain sebagainya. Menurut W. Rob dan E.J Leertouwer dalam buku Sukintaka, dkk (1979:91) tingkat umur pendidikan sekolah dasar dibagi menjadi tiga, yaitu: kelompok umur pendidikan pertama antara 6 hingga 8 tahun, kelompok umur pendidikan kedua antara 8 hingga 10 tahun, dan kelompok umur pendidikan ketiga antara 10 hingga 12 tahun. Dari pengelompokan umur di atas sanggup diperkirakan bahwa kelompok umur pendidikan pertama untuk belum dewasa yang duduk dikelas I dan II, kelompok umur pendidikan kedua untuk belum dewasa yang duduk dikelas III dan IV, kelompok umur pendidikan ketiga untuk belum dewasa yang duduk dikelas V dan VI. Dari tiap kelompok umur pendidikan masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri yaitu:
1) Kelompok umur pertama mempunyai keinginan untuk selalu ingin bergerak yang sama besarnya dengan keinginan untuk makan dan tidur, keadaan jasmani belum terlalu berpengaruh sehingga anak masih gampang lelah sehingga harus benar benar diperhatikan.
2) Kelompok umur kedua mempunyai keadaan jasamani yang lebih kuat.
3) Kelompok umur ketiga keadaan jasmaninya mulai harus dibedakan antara putra dan putri. Pada masa kanak-kanak ini terdapat beberapa ancaman yang bekerjasama dengan fisik. Bahayayang pertama ialah kegemukan yang disebabkan olehpola makan yang terlalu berlebih dalam mengkonsumsi karbohidrat sehingga bisa terkena diabetes. Bahaya yang kedua ialah pertumbuhan yang terganggu akhir dari pola hidup yang tidak aktif.
Dalam materi pelajaran dibuku jenjang SD dan MI kegiatan pembelajaran untuk melatih kegiatan kebugaran jasamani ialah :
A. Latihan untuk kekuatan otot pundak dan dada
1. Kombinasi Gerak Dorong
a. Gerakan mendorong berpasangan
b. Gerakan mendorong tembok atau pohon besar
2. Kombinasi Gerak Menarik
a. Menarik Satu tangan
b. Menarik dua tangan
c. Menarik tongkat
3. Push Up
B. Latihan untuk meningkatkan data tahan
1. Lari di daerah sambil bertepuk tangan
2. Belari bolak balik memindahkan benda
3. Lompat tali perorangan
4. Lompat tali berkelompok
5. Lompat berputar 180 derajat
3. Latihan Kebugara Jasmani Melalui Aerobik
Sebelum kita masuk kedalam latihan kebugaran aerobik ada baiknya kita mengetahui apa itu latihan. Latihan adalah suatu proses penyempurnaan atlet secara sadar untuk mencapai suatu prestasi maksimal dengan diberi beban-beban fisik, taktik dan mental secara teratur, terarah, meningkat, bertahap, dan berulang-ulang waktunya (Suharno HP,1993:7). Pengertian lainnya ihwal latihan berdasarkan Rusli lutan (2002:7) ialah acara jasmani yang terencana, terstruktur, dan dilaksanakan berupa pengulangan gerakan badan dengan maksud untuk menyempurnakan, atau mempertahankan satu atau lebih komponen kebugaran jasmani. latihan kebugaran ialah proses sistematis melalui rangsang gerak, bertujuan tubuh, yang mencakup kualitas daya tahan paru jantung, kekuatan, dan daya tahan otot, kelentukan dan komposisi badan (Djoko P 2000:10). Sedangkan kebugaran aerobik ialah ukuran kemampuan jantung untuk memompa darah yang kaya oksigen ke pecahan badan lainnya dan kemampuan untuk menyesuaikan serta memulihkan dari acara jasmani (Rusli Lutan, 2002:40). Dari ketiga pengertian di atas maka pengertian latihan kebugaran aerobik ialah acara jasmani yang terencana, terstruktur, dan dilaksanakan berupa pengulangan gerakan badan dengan maksud untuk meningkatkan atau mempertahankan kualitas fungsional kemampuan jantung untuk memompa darah yang kaya oksigen ke pecahan badan lainnya dan kemampuan untuk menyesuaikan serta memulihkan dari acara jasmani. Kaprikornus untuk mendapat tingkat kebugaran jasmani yang optimal harus menyusun latihan yang sistematis, terukur, dan teratir agar latihan kebugaran aerobic tersebut lebih efektif. Latihan kebugaran aerobik akan dapat merangsang otot-otot jantung. Dengan bertambah kuatnya otot jantung maka darah yang terpompa dari jantung akan lebih banyak sehingga suplai oksigen keseluruh badan akan lebih banyak pula. Namun dalam menerapkan latihan kebugaran aerobik harus memperhatikan aturan-aturan biar tidak terjadi hal-hal yang berbahaya. Hal yang paling utama diperhatikan adalah siapa yang sedang melakukan latihan kebugaran aerobik dan tujuan dari latihan tersebut. Ada tiga tujuan latihan kebugaran aerobic yaitu:
a. tingkat dasar yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan dinamis,
b. tingkat menengah yang bertujuan mencapai tingkat kebugaran untuk melaksanakan kegiatan olahraga, dan
c. kebugaran untuk berprestasi bertujuan mencetak atlit berprestasi dalam olahraga. Untuk meningkatkan kebugaran jasmani anak sekolah dasar maka cukup pada tujuan kebugaran tingkat dasar, sehingga harus memperhatikan prinsip latihan kebugaran menyerupai yang dipaparkan dalan tabel 1 biar tidak terjadi overload/beban berlebih, sakit, dan lain-lain yang bersifat negatif.
Ciri-ciri latihan kebugaran aerobik adalah gerak melibatkan otot-otot besar, gerak berkesinambungan dan ritmis, serta sifat gerak aerobik. Metode latihan kebugaran aerobik bermacam-macam, tetapi pada prinsipnya bertujuan melatih kemampuan paru dan jantung untuk lebih baik dalam menyuplai oksigen. Metode tersebit adalah:
1) Interval yaitu suatu bentu latihan kebugaran aerobik dengan menggabungkan pelaksanaan beban latihan dengan waktu istirahat. Misalnya seorang anak lari 2 menit kemudian istirahat 15 detik dan seterusnya sesuai dengan beban latihan yang diberikan.
2) Fartlek yaitu suatu bentuk latihan kebugaran aerobik dengan lari memakai kecepatan yang berubah-ubah. Misalnya seorang anak lari cepat/sprint 15 detik kemudian lari pelan/jogging 15 detik dan seterusnya sesuai dengan beban latihan yang diberikan.
3) sirkuit yaitu suatu bentuk latihan yang terdiri dari beberapa pos dimana bentuk gerakan di tiap-tiap pos berbeda.
Untuk mengetahui seberapa berat latihan yang diberikan untuk anak dapat dilihat dari denyut jantung maksimal permenit. Adapun caranya ialah dengan meraba arteri carotid yang terletak pada leher dan dihitung jumlah detaknyaselama satu menit. Kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan dalam rumus sebagai berikut:
DN maks = 220 - usia
Sebagai pola seorang anak berusia 10 tahun akan berlatih kebugaran dengan intensitas 60% maka denyut nadi maksimal permenit bagi anak tersebut adalah:
DNmaks = 220 – 10 = 210 Selanjutnya hasil dari pengurangan tersebut dikalikan intensitas latihan yang dibebankan sehingga hasilnya:
0,60 x 210 = 126
Kaprikornus denyut jantung maksimal per menit anak tersebut ialah 126, apabila sesudah selesai latihan denyut nadi maksimal dihitung dan hasilnya melebihi angka tesebut maka latihan akan menjadi berat bagi anak tersebut.
Itulah gosip mengenai materi kebugaran jasmani yang sanggup Admin sampaikan, semoga memperlihatkan manfaat dalam kegiatan berguru mengajar yang Bapak dan Ibu laksanakan.
Kebugaran ialah suatu keadaan dimana seseorang melaksanakan kiprah atau pekerjaan fisik tidak merasakan kelelahan disaat melakukan pekerjaan atu tugas tersebut. Kebugaran jasmani akan diperoleh apabila seseorang melakukan latihan rutin dan berkesinambungan. Kebugaran akan mempengaruhi terhadap kinerja sehingga tidak akan cepat merasa lelah. Siswa SD identik dengan tamat masa kasak-kanak (late childhood) yang berusia sekitar 6-12 tahun atau masa usia sekolah yang diketahui mempunyai keinginan untuk selalu ingin bergerak. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani makin tepat dan baik. Latihan kebugaran aerobik merupakan salah satu alternatif untuk membantu dalam meningkatkan kebugaran jasmani anak sehingga dapat memenuhi kebutuhannya untuk selalu bergerak dan mengukuti segala aktivitas. Anak merupakan tunas bangsa yang sedang tumbuh dan berkembang sehingga menjadiharapan sebagai generasi penerus di masa akan datang.
Kebugaran fisik atau kebugaran jasmani ialah suatu keadaan dimana seseorang melaksanakan kiprah atau pekerjaan fisik dan tidak mencicipi kelelahan disaat melaksanakan pekerjaan atau kiprah tersebut. Kebugaran sangat bermanfaat untuk menyiapkan anak sebagai calon penerus bangsa. Latihan kebugaran aerobic merupakan salah satu metode untuk meningkatkan kebugaran jasmani anak. Namun harus diberikan secara teratur dan berkesinambungan serta memperhatikan hukum dalam memperlihatkan beban latihan agar tidak terjadi overload/beban berlebih sehingga latihan sanggup efektif dan efisien. Anak yang mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik akan siap untuk melakukan segala aktivitas fisik maupun berfikir sehingga dimungkinkan dapat meraih prestasi yang optimal di masa kini maupun yang akan datang.
1. Pengertian Kebugaran Jasmani
Kebugaran mempunyai beberapa istilah yang sering dipakai yaitu fitness, kesegaran, dan kesemaptaan. Dari berbagai istilah yang sering digunakan tersebut pada intinya mempunyai pengertian yang sama yaitu meliputi kebugaran jasmani dan rohani. Kebugaran jasmani bekerjasama dengan kebugaran fisik sedangkan kebugaran rohani bekerjasama dengan kebugaran mental, kebugaran sosial, dan kebugaran emosi. Menurut Rusli Lutan kebugaran jasmani dibagi menjadi dua yaitu:
a) Kebugaran jasmani (kesehatan) terdiri dari daya tahan aerobik, kekuatan otot, daya tahan otot, dan flesibilitas/kelentukan.
b) Kebugaran jasmani (performa) terdiri dari power/daya ledak, waktu rekasi, koordinasi, keseimbangan, kecepatan, dan agilitas/kelincahan.
Kebugaran jasmani (yang berkaitan dengan kesehatan) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas (Rusli Lutan,2002:7). Tingkat kebugaran yang baik hanya bisa dicapai apabila dilakukan latihan yang teratur. Kebugaran jasmani sendiri mempunyai beberapa komponen yang harus dibedakan dalam memperlihatkan tujuan latihan. Menurut Djoko Pekik (2000:2) kebugaran yang bekerjasama dengan fisik ialah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luang. Masih menurutnya kebugaran digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1) Kebugaran statis: keadaan seseorang yang bebas dari penyakit dan cacat atau disebut sehat.
2) Kebugaran dinamis: Kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisien yang tidak memerlukan keterampilan khusus.
3) Kebugaran motoris: Kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisien yang menuntut keterampilan khusus.
Dari beberapa pengertian tentang kebugaran maka dapat diambil kesimpulan bahwa kebugaran fisik atau kebugaran jasmani ialah suatu keadaan dimana seseorang melaksanakan kiprah atau pekerjaan fisik dan tidak mencicipi kelelahan disaat melaksanakan pekerjaan atau kiprah tersebut Jadi bugar tidak sama dengan sehat. Seseorang yang merasa sehat belum tentu bugar. Untuk melaksanakan suatu pekerjaan seseorang tidak hanya dituntut sehat tetapi juga mempunyai kebugaran, lantaran seseorang akan sanggup melaksanakan pekerjaan dengan baik apabila tidak dalam keadaan lelah. Ada beberapa laba apabila belum dewasa mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik antara lain:
- meningkatkan kapasitas berguru anak
- menungkatkan ketahanan terhadap penyakit
- menurunkan angka tidak masuk sekolah.
- mempunyai kinerja yang lebih baik
- mempunyai kualitas kesehatan yang baik
- akan lebih siap menghadapi segala tantangan hidup
a. pola makan yaitu dengan mengkonsumsi masakan yang sehat, cukup kuantitas maupun kualitasnya.
b. istirahat yaitu menjaga keseimbangan antara kinerja dan istirahat biar proses recovery atau masa kembali asal berjalan dengan baik sehingga tubuh akan kembali bugar sesudah istirahat
c. berolahraga yaitu melaksanakan olahraga secara teratur, terukur dan sesuai dengan tujuan atau sasaran dari olahraga yang dilakukan. Sehingga dapat secara aman dan efektif meningkatkan kebugaran.
2. Perilaku Siswa Sekolah Dasar
Siswa sekolah dasar identik dengan masa tamat kanak-kanak atau late childhood yang berada pada usia sekitar 6-12 tahun. Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya mengemukakan pada periode ini terjadi perubahan fisik yang menonjol dan hal ini sanggup menjadikan perubahan sikap, nilai, dan perilaku. Pada tamat masa ini terjadi perubahan bentuk fisik yang tampak. Ada yang berbentuk ektomorf, endomorf, dan mesomorf. Ektomorf ialah bentuk badan yang kurus, tinggi dan panjang, endomorf mempunyai bentuk pendek dan gemuk, sedangkan mesomorf mempunyai bentuk yang proporsional atau ideal. Selain itu pada masa ini anak akan lebih bahagia memainkan permainan yang besar menyerupai sepakbola, basket, dan lain sebagainya. Menurut W. Rob dan E.J Leertouwer dalam buku Sukintaka, dkk (1979:91) tingkat umur pendidikan sekolah dasar dibagi menjadi tiga, yaitu: kelompok umur pendidikan pertama antara 6 hingga 8 tahun, kelompok umur pendidikan kedua antara 8 hingga 10 tahun, dan kelompok umur pendidikan ketiga antara 10 hingga 12 tahun. Dari pengelompokan umur di atas sanggup diperkirakan bahwa kelompok umur pendidikan pertama untuk belum dewasa yang duduk dikelas I dan II, kelompok umur pendidikan kedua untuk belum dewasa yang duduk dikelas III dan IV, kelompok umur pendidikan ketiga untuk belum dewasa yang duduk dikelas V dan VI. Dari tiap kelompok umur pendidikan masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri yaitu:
1) Kelompok umur pertama mempunyai keinginan untuk selalu ingin bergerak yang sama besarnya dengan keinginan untuk makan dan tidur, keadaan jasmani belum terlalu berpengaruh sehingga anak masih gampang lelah sehingga harus benar benar diperhatikan.
2) Kelompok umur kedua mempunyai keadaan jasamani yang lebih kuat.
3) Kelompok umur ketiga keadaan jasmaninya mulai harus dibedakan antara putra dan putri. Pada masa kanak-kanak ini terdapat beberapa ancaman yang bekerjasama dengan fisik. Bahayayang pertama ialah kegemukan yang disebabkan olehpola makan yang terlalu berlebih dalam mengkonsumsi karbohidrat sehingga bisa terkena diabetes. Bahaya yang kedua ialah pertumbuhan yang terganggu akhir dari pola hidup yang tidak aktif.
Dalam materi pelajaran dibuku jenjang SD dan MI kegiatan pembelajaran untuk melatih kegiatan kebugaran jasamani ialah :
A. Latihan untuk kekuatan otot pundak dan dada
1. Kombinasi Gerak Dorong
a. Gerakan mendorong berpasangan
b. Gerakan mendorong tembok atau pohon besar
2. Kombinasi Gerak Menarik
a. Menarik Satu tangan
b. Menarik dua tangan
c. Menarik tongkat
3. Push Up
B. Latihan untuk meningkatkan data tahan
1. Lari di daerah sambil bertepuk tangan
2. Belari bolak balik memindahkan benda
3. Lompat tali perorangan
4. Lompat tali berkelompok
5. Lompat berputar 180 derajat
3. Latihan Kebugara Jasmani Melalui Aerobik
Sebelum kita masuk kedalam latihan kebugaran aerobik ada baiknya kita mengetahui apa itu latihan. Latihan adalah suatu proses penyempurnaan atlet secara sadar untuk mencapai suatu prestasi maksimal dengan diberi beban-beban fisik, taktik dan mental secara teratur, terarah, meningkat, bertahap, dan berulang-ulang waktunya (Suharno HP,1993:7). Pengertian lainnya ihwal latihan berdasarkan Rusli lutan (2002:7) ialah acara jasmani yang terencana, terstruktur, dan dilaksanakan berupa pengulangan gerakan badan dengan maksud untuk menyempurnakan, atau mempertahankan satu atau lebih komponen kebugaran jasmani. latihan kebugaran ialah proses sistematis melalui rangsang gerak, bertujuan tubuh, yang mencakup kualitas daya tahan paru jantung, kekuatan, dan daya tahan otot, kelentukan dan komposisi badan (Djoko P 2000:10). Sedangkan kebugaran aerobik ialah ukuran kemampuan jantung untuk memompa darah yang kaya oksigen ke pecahan badan lainnya dan kemampuan untuk menyesuaikan serta memulihkan dari acara jasmani (Rusli Lutan, 2002:40). Dari ketiga pengertian di atas maka pengertian latihan kebugaran aerobik ialah acara jasmani yang terencana, terstruktur, dan dilaksanakan berupa pengulangan gerakan badan dengan maksud untuk meningkatkan atau mempertahankan kualitas fungsional kemampuan jantung untuk memompa darah yang kaya oksigen ke pecahan badan lainnya dan kemampuan untuk menyesuaikan serta memulihkan dari acara jasmani. Kaprikornus untuk mendapat tingkat kebugaran jasmani yang optimal harus menyusun latihan yang sistematis, terukur, dan teratir agar latihan kebugaran aerobic tersebut lebih efektif. Latihan kebugaran aerobik akan dapat merangsang otot-otot jantung. Dengan bertambah kuatnya otot jantung maka darah yang terpompa dari jantung akan lebih banyak sehingga suplai oksigen keseluruh badan akan lebih banyak pula. Namun dalam menerapkan latihan kebugaran aerobik harus memperhatikan aturan-aturan biar tidak terjadi hal-hal yang berbahaya. Hal yang paling utama diperhatikan adalah siapa yang sedang melakukan latihan kebugaran aerobik dan tujuan dari latihan tersebut. Ada tiga tujuan latihan kebugaran aerobic yaitu:
a. tingkat dasar yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan dinamis,
b. tingkat menengah yang bertujuan mencapai tingkat kebugaran untuk melaksanakan kegiatan olahraga, dan
c. kebugaran untuk berprestasi bertujuan mencetak atlit berprestasi dalam olahraga. Untuk meningkatkan kebugaran jasmani anak sekolah dasar maka cukup pada tujuan kebugaran tingkat dasar, sehingga harus memperhatikan prinsip latihan kebugaran menyerupai yang dipaparkan dalan tabel 1 biar tidak terjadi overload/beban berlebih, sakit, dan lain-lain yang bersifat negatif.
Ciri-ciri latihan kebugaran aerobik adalah gerak melibatkan otot-otot besar, gerak berkesinambungan dan ritmis, serta sifat gerak aerobik. Metode latihan kebugaran aerobik bermacam-macam, tetapi pada prinsipnya bertujuan melatih kemampuan paru dan jantung untuk lebih baik dalam menyuplai oksigen. Metode tersebit adalah:
1) Interval yaitu suatu bentu latihan kebugaran aerobik dengan menggabungkan pelaksanaan beban latihan dengan waktu istirahat. Misalnya seorang anak lari 2 menit kemudian istirahat 15 detik dan seterusnya sesuai dengan beban latihan yang diberikan.
2) Fartlek yaitu suatu bentuk latihan kebugaran aerobik dengan lari memakai kecepatan yang berubah-ubah. Misalnya seorang anak lari cepat/sprint 15 detik kemudian lari pelan/jogging 15 detik dan seterusnya sesuai dengan beban latihan yang diberikan.
3) sirkuit yaitu suatu bentuk latihan yang terdiri dari beberapa pos dimana bentuk gerakan di tiap-tiap pos berbeda.
Untuk mengetahui seberapa berat latihan yang diberikan untuk anak dapat dilihat dari denyut jantung maksimal permenit. Adapun caranya ialah dengan meraba arteri carotid yang terletak pada leher dan dihitung jumlah detaknyaselama satu menit. Kemudian dibandingkan dengan hasil perhitungan dalam rumus sebagai berikut:
DN maks = 220 - usia
Sebagai pola seorang anak berusia 10 tahun akan berlatih kebugaran dengan intensitas 60% maka denyut nadi maksimal permenit bagi anak tersebut adalah:
DNmaks = 220 – 10 = 210 Selanjutnya hasil dari pengurangan tersebut dikalikan intensitas latihan yang dibebankan sehingga hasilnya:
0,60 x 210 = 126
Kaprikornus denyut jantung maksimal per menit anak tersebut ialah 126, apabila sesudah selesai latihan denyut nadi maksimal dihitung dan hasilnya melebihi angka tesebut maka latihan akan menjadi berat bagi anak tersebut.
Itulah gosip mengenai materi kebugaran jasmani yang sanggup Admin sampaikan, semoga memperlihatkan manfaat dalam kegiatan berguru mengajar yang Bapak dan Ibu laksanakan.